Selasa, 13 Desember 2011

BING SLAMET


Bing Slamet (lahir di Cilegon, Banten, 27 September 1927 – meninggal di Jakarta, 17 September 1974 pada umur 46 tahun) yang dilahirkan dengan nama Ahmad Syech Albar adalah salah satu maestro lawak Indonesia pada masanya bersama Kwartet Jaya, grup yang terdiri dari Bing Slamet, Ateng, Iskak dan Eddy Sud. Namanya sebenarnya pertama kali berkibar ketika bergabung dengan grup musik Eka Sapta yang dimulai pada tahun 1963, bersama beberapa nama terkenal seperti Yamin Wijaya, Ireng Maulana, Itje Kumaunang, Benny Mustapha dan Idris Sardi. Selain itu dia juga banyak bermain dalam film-film komedi pada era tahun 1960-an dan 1970-an.

Untuk mengenangnya Titiek Puspa menciptakan lagu yang berjudul Bing.


Almarhum lebih dulu dikenal sebagai penyanyi dan pelawak. Tahun 1944 memasuki grup sandiwara "Pantja Warna", kemudian mengikuti Barisan Divisi VI Brawijaya antara 1945 - 1946. Suaranya yang serba bisa mulai dikenal sejak tampil lewat RRI Malang tahun 1947. Setelah memenangkan kejuaraan melawak pada 1953 namanya lebih dikenal sebagai pengocok perut,walau tetap menyanyi dan merebut juara Bintang Radio jenis hiburan tahun 1954. Pernah tergabung dalam grup lawak "Trio Los Gilos" yang juga beranggotakan Purnomo (Mang Udel) dan Hardjodipuro alias Mang Cepot. Kemudian pada tahun 1953 ikut dalam trio lawak "S.A.E", bersama Atmonadi dan Eddy Sud, membentuk "Kwartet Jaya" pada 1968 bersama-sama Eddy Sud, Ateng dan Iskak. Nama Kwartet Jaya semakin menanjak setelah tampil dalam film - film produksi Safari Sinar Sakti : "Bing Slamet Setan Jalanan" (1972), "Bing Slamet Sibuk" (1973), "Bing Slamet Dukun Palsu" (1973), "Ambisi" (1973) dan terakhir "Bing Slamet Koboi Cengeng" (1974). Tapi Bing sendiri telah lebih dulu beraksi di depan kamera. Dimulai dengan menjadi Figuran dalam "Menanti Kasih" (1950). Peranan Utama dipegangnya sejak "Disimpang Djalan" (1955), lalu menyusul antara lain "Pilihlah Aku" (1956). "Bing Slamet Tukang Betjak" (1959), "Amor dan Humor" (1961), "Bing Slamet Merantau" (1962), "Bunga Putih" (1966) dan "Rakit" (1970). Puncak kelarisan, sebelum seri "Bing Slamet ...... /Safari, pernah dicapainya lewat "Hari Libur" (1958). Diapun pernah tampil dalam peranan - peranan serius, yaitu dalam "Hantjurnja Petualangan" (1966) dan "Dua Kali Dua Puluh Empat Djam" (1967). Seniman serba bisa ini juga mencipta lagu, dan pernah membikin illustrasi musik untuk film "Bing Slamet Setan Djalanan". Sejak tahun 1972 sampai akhir hayatnya tercatat sebagai Direktur PT. Safari Sinar Sakti Film Corporation.

Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979)

Senin, 12 Desember 2011

CHARLIE CHAPLIN



Sir Charles Spencer Chaplin, Jr. KBE (lahir di East Street, Walworth, London, 16 April 1889 – meninggal di Vevey, Swiss, Swiss, 25 Desember 1977 pada umur 88 tahun), atau Charlie Chaplin, adalah aktor komedi Inggris yang merupakan salah satu pemeran film terkenal dalam sejarah Hollywood di era film hitam putih, sekaligus sutradara film yang sukses. Aktingnya di layar perak menjadikan Charlie Chaplin sebagai salah satu artis pantomim dan badut terbaik yang sering dijadikan panutan bagi seniman di bidang yang sama.

Chaplin adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dan paling kreatif di era film bisu. Di dalam film-filmnya, Chaplin dikenal suka merangkap-rangkap, mulai dari peran utama, sutradara, penulis naskah, hingga pengisi ilustrasi musik. Karier di dunia hiburan berlangsung selama 65 tahun, dirintisnya sebagai pemeran cilik di panggung zaman Victoria dan pertunjukan komedi music hall di Inggris, dan terus berkarya hingga sebelum meninggal di usia 88 tahun. Kehidupan Chaplin penuh pasang surut, mulai dari masa kecil yang dibalut kemiskinan, hingga tiba di puncak ketenaran bintang Hollywood sekaligus simbol budaya. Kehidupan pribadinya yang gemerlap mengundang banyak sanjungan sekaligus kontroversi.

Di dalam film-filmnya, Chaplin sering memerankan karakter "The Tramp", seorang gelandangan berpotongan kumis petak yang memiliki etiket dan martabat seorang bangsawan. Kostum berupa jas kesempitan, celana panjang yang kebesaran, serta ke mana-mana membawa tongkat dan memakai topi tinggi.

Biografi Charlie Chaplin – Sang Raja KOMEDIAN. Chaplin identik dengan tokoh gelandangan kecil berwajahsedih, berbaju gombrang, bersepatu kebesaran, dan selalu membawa tongkat. Ia diakui sebagai salah satu artis paling kreatif dalam sejarah film dunia. Tak hanya seorang pelawak, ia juga seorang produser, penulis naskah, sutradara, bahkan komposer lagu bagi film-filmnya.


Pada akhir 1910-an, beberapa minggu sekali, sebuah poster bergambar gelandangan kecil bertopi selalu terpanjang di luar gedung-gedung bioskop di beberapa kota amerika. Poster yang muncul dengan tulisan I AM HERE TODAY itu merupakan tanda kehadiran Charlie Chaplin di bioskop-bioskop itu.

Kini, puluhan tahun kemudian, Chaplin masih menjadi figur yang di gemari. Pada 1995 sebuah survei dengan responden para kritikus dari seluruh dunia menobatkan Chaplin sebagai aktor terbesar dalam sejarah perfilman. Dialah orang yang mengandalkan semua aspek dalam proses pembuatan film. Dia, united Artist, menjadi produser, pemilih pemeran, sutradara, penulis, dan pembuat musik bagi film-film yang ia bintangi.

Pada dekade awal abad ke-20, dimana ,menonton bioskop setiap minggu telah menjadi kebiasaan, Chalpin sedikit banyak telah berjasa membuat industri film mendapat banyak telah berjasa membuat industri mendapat penghargaan mendunia dan membuatnya tidak sekadar industri belaka. Pada 1916, tahun ketiga ia berkiprah di dunia film, dengan pendapatan bekisar 10.000 dolar AS per minggu, ia adalah seorang aktor dengan bayaran tertinggi – bahkan mungkin orang yang mendapat bayaran tertinggi – di dunia. Pada 1920 demam Chalplin merebak dengan membanjirnya lagu, tarian, boneka, komik, dan minuman Chalplin.

Charlie chalplin menghabiskan masa kanak-kanaknya di rumah penampungan orang miskin dan panti asuhan. Tidak begitu jelas benar siapa ayah kandungnya, tetapi suami ibunya, Charles Chalplin, seoarang penyanyi, sejak awal sudah menelantarkan keluarga dan meninggal karena alkohol pada 1901. Ibunya hannah, aktris tak terkenal, lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluar-masuk rumah sakit jiwa. Meskipun sangat bergairah belajar, chalplin kecil selalu meninggalkan sekolah pada pukul 10 untuk bekerja di sirkus keliling. Kemiskinan pada masa kecilnya inilah yang menghilhami ciri khas kostum si Gelandangan kelak.

Pada tahun 1910 ia bersama rombongan sirkus melakukan tur ke AS dan memutuskan untuk menetap di sana. Film pertama Chalplin di buat pada 1914 bersama Mack Sennett, direktur Keystone Film Company of American. Dalam film KID AUTO RACES AT VENICE (1914), dengan mengenalkan celana longgar, sepatu kebesaran, topi preboling, dan mencekal tongkat bambu, dia menandai pemunculan awal tokoh yang kemudian sangat terkenal, The Tramp (“Si Gelandangan”). Chaplin memainkan peran klasik ini dalam lebih dari 70 film sepanjang kariernya. Dia kemudian bekerja sama dengan essanay Film Company, Mutual Film Company, dan First National Film Company.

Pada 1918 studio miliknya sendiri di Hollywood selesai di bangun. Sepanjang tahun-tahun itu chalplin perlahan-lahan mengembangkan karakter si gelandangan, dari seorang periang, stereotipe yang kasar, menjadi figur manusia yang patut dikasihani yang kemudian dicintai oleh penggemarnya di seluruh dunia. Pada 1919 dia ikut serta mendirikan United Artist Corporation, di mana ia aktif hingga 1952.

Pada akhir 1940-an dan awal 1950-an chalplin di kritik karena pandangan politiknya yang kekiri-kirian. Film-film pada masa itu memuat ra simpati kepada para pasifis, Komunis dan para pendukungnya. Hasilnya dia meninggalkan AS pada 1952 dan kemudian menjadi warga negara swiss. Barulah pada 1972 dia kembali sebentar ke AS untuk menerima beberapa penghargaan Oscar untuk kontribusinya bagi dunia film.

Sebagai artis, Chalplin menemukan suatu gaya penampilan individu yang khas, gabungan gaya badut sirkus dan pelawak dengan keindahan akrobatik, gerak yang ekpresif, kemampuan ekspresi muka, dan ketepatannya yang tanpa cela.”Gelandangan Kecil” Chalplin, merupakan suatu simbol universal tentang kemenangan individualitas atas kesengsaraan dan penganiayaan, yang membuat Chalplin diakui sebagai seorang tragikomedian yang berhasil.

Munculnya film bersuara pada akhir 1920-an merupakan ancaman bagi film-film bisu Chalplin yang mengandalkan imajinasi kreatifnya sebagian besar pada pantonim. Sungguhpun menyadari hal itu, dua film pertama Chalplin yang di buat pada masa itu, yaitu City Light dan Modrn Times, masih berformat film bisu. Setelah kedua film itu , Chalplin meninggalkan peran gelandangan dan mencoba memotret karakter-karakter tertentu. The Great Dictator yang bersuara, menandai transisi ini.

Chalplin tercatat menikah dua kali, istri pertamanya berusia 16 tahun saat mereka menikah, sementara istri keduanya, Oona O’neill, Putri penulis Eugene O’neill, di nikahi pada usia 18. Chalplin meninggal dunia swiss dalam usia 88 tahun. Ia sempat pula menulis otobiografi, yaitu My Autobiografi (1964), yang kemudian dicetak ulang menjadi dua buku, My Early Years (1982) dan MyLive in Movies (1975).

SUMBER :
- WIKIPEDIA
- http://www.biografitokohdunia.com/2011/06/biografi-charlie-chaplin-sang-raja.html